Gairah Malam Thailand: Ranjang Panas Di Antara Dua Kulit

Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tetapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku. Bokep Tetapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga telentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. “Nama kamu bagus..,” aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja. Malas kalau naik kendaraan umum..” katanya beralasan,”Kamu sendiri..?” sambungnya. Lalu mereka bergantian menyodomiku dan memulai kembali menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya. Tetapi aku juga ketakutan setengah mati. Dengan cepatnya teman Uwak menggenjot kembali lubang anusku. Uwak malah memintaku yang mengemudi. Tetapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga telentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. “Kamu bawa mobil..?” tanyaku heran. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar-debar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Uwak mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali. Tapi Uwak menahan dan memaksaku untuk singgah.“Ayo..” katanya sambil menarik tanganku. Padahal baru beberapa detik bertemu, dan aku juga belum mengetahui namanya.“Eh, nama kamu siapa..?” tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.

Gairah Malam Thailand: Ranjang Panas Di Antara Dua Kulit

Related videos