Demikian seriusnya Tika mau menyenangkan diriku, sehingga ia siap membantu membayar sewa kamar wismanya dan siap memberikan tubuhnya sepenuh hati buatku serta mengorbankan perasaannya demi kebahagiaanku nanti. Bokep Thailand Kami hanya beda kota kabupaten, tapi ada dalam satu wilayah propinsi Sulsel.Balas membalas email antara aku dan Tika boleh dibilang cukup lancar. Bahkan kami telah janjian untuk saling menjilati kemaluan dan mencukur bulunya sebelum pertemuan, sampai-sampai ia memberitahukan jadwal tamu bulanannya agar kedatanganku nanti tidak bertepatan agar ia dapat melayaniku 100%.Sebelum kami masuk wisma tersebut, Tika menyempatkan diri membeli aqua besar untuk keperluan dalam kamar nanti. 55.000 untuk 6 jam, sebab nampaknya kamar lainnya penuh semua, dan kupikir 6 jam itu cukup lama buat kami yang tidak rencana menginap. “Yah, dan kamu Tika khan” aku balik bertanya dengan mengarahkan telunjukku pada wajahnya sambil kami tersenyum.Entah apa yang bergejolak di pikirannya saat itu, tapi yang jelas aku rasanya ingin langsung memeluk tubuhnya, untung segera kusadari kalau tempat ini dihuni oleh banyak orang, yang tidak mustahil ada yang mengenal kami.




















