Makasi…”, kali ini Cinta semakin bersemangat. Bokep Arab Cinta terus berusaha mengulur waktu. Om Ridwan sendiri bukanlah orang sembarangan dibidang akademisi. Rupanya malam itu suasana cukup ramai, tidak seperti hari-hari biasa. “Masih belum ngerti sih Om, tapi mirip-mirip kok sama versi lamanya”. Termasuk juga kepada beberapa laki-laki yang berada di kosan tersebut. “Yakin? “Boleh deh Om, Cinta juga gak ada acara kok”. Rido mengangguk. Tangan Om Ridwan sedikit kesulitan merasakan mulusnya paha tersebut akibat terhalang tebalnya kain jeans. Dimata Om Ridwan, Cinta adalah sosok gadis muda yang baik dan cerdas. “Oke bye”. Cinta berbohong. “…Om juga pengen bookingkamu”.“Om…!”, ekspresi wajah Cinta bertambah tegang. Awalnya ia ingin me-reject panggilan tersebut, namun kemudian membatalkannya. “Beneran Om..”, Cinta terdengar bersemangat. Dibelakang kemudi Om Ridwan melirik ke arah Cinta yang terlihat sibuk mengutak-atik ‘mainan’ barunya. Dibelakang kemudi Om Ridwan melirik ke arah Cinta yang terlihat sibuk mengutak-atik ‘mainan’ barunya.
















