Ia lalu membelai pipiku, “Cantik banget…”, ia terus memandangi wajahku. “Lepaskan aku…”, pintaku sambil menendangkan kakiku. Film Porno Setelah minum obat, aku pun terlelap di kasur yang sudah dibersihkan oleh dokter tua itu. Pria yang mengambil giliran selanjutnya tertahan, ia taidak jadi memasukkan penisnya ke mulutku. “Yup, kita patungan hingga dua puluh lima juta, dan Alex memperbolehkan kami menggangbangmu untuk malam ini”, jawab pria lainnya lagi.Aku ketakutan, melihat mereka yang sudah nafsu, kakiku semakin lemas. Alex mengancamku dengan menculik Chelsea, anakku, ia bisa saja membunuh Chelsea bila aku tidak menuruti maunya. Pria yang tadi hampir tidak jadi minta sepong, kemudian naik lagi, dan memasukkan penisnya ke mulutku. Ini bukan karena aku sengaja, aku demam, aku sudah membalas sms nya tapi ia tidak mau mengerti. “Wajahmu terlihat pucat”, kata Alex sambil memandangiku dari arah spion tengah.”Aku demam”, jawabku ketus. “Wah, ternyata benar toh”, balas Alex sambil tersenyum.“Jadi, hari ini kita ke mana?”, tanyaku kepada Alex, karena hari-hari sebelumnya aku diperalatnya menjadi wanita pemuas nafsu seks.




















