Kata-kataku menciptakan gadis itu merasa tersanjung, dgn tak sadar Fanny mencubit pahaku sambil tersenyum menyukai.“Udah punyai si sayang Fan?”, godaku sambil menatap Fanny.“Belum, Kak!”, jawabnya malu-malu, wajahnya yg jelita itu bersemu merah.“Kenapa, kan temen seusiamu telah mulai sejak punyai pacar”, lanjutku.“Habis mereka inginnya hanya hura-hura kayak anak mungil, caper”, komentarnya sambil meneruskan posting jawaban tugasnya.“Ohh!”, saya bergumam & beranjak dari area duduknya, membawa minuman kaleng dari dalam lemari es.“Minum Coca Cola apa Fanta, Fan?”, lanjutku.“Apa ya! ohh!”Perasaannya melambung kembali, disaat buah dadanya dikulum, dijilati & dihisap lembut. Bokep Asia aahh”, Fanny tidak tahan lagi & tangannya menyusup dibawah celana dalamku & memegang serdadu yg keras bulat & panjang itu. Suatu lukisan yg indah tergantung di dinding, lukisan itu makin kelihatan indah di latar belakangi oleh warna dinding yg cocok. aaahh”. ahh.. ahh.. ahh.. “Auuuhh” membuatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku, sementara serdaduku terasa semakin tegang. ahh.. Fanny tak merasa malu lagi, bahkan sejak mulai mengimbangi gerakanku.Saya tersenyum penuh kemenangan menyaksikan perbuatan gadis itu, dengan cara tak




















