Napasnya mendengus-dengus menggebu-gebu. Aku ngeri melihatnya. Bokep Brazzers “Ohh” aku merintih panjang bersamaan dengan geraman Parjo. “Masih capai Lin..?” bisik Parjo di telingaku. Aku yang termasuk sudah cukup tinggi untuk ukuran wanita ternyata masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan Parjo. Pantatku terangkat saat aku merasa ada suatu ledakan di dalam perutku. “Ouchh.. Gerakanku semakin liar dan kepalaku seperti tersentak ke atas. Didekapnya tubuhku erat-erat dengan kedua lengannya yang kokoh. Lidah Parjo pun mulai bergerak menjilati kedua pahaku sambil bersimpuh di depan kursiku. Tubuhku segera dihempaskan ke sofa itu dan kembali Parjo mencumbuku dengan ganasnya. Napas Parjo yang memburu terasa panas menghembus di leherku saat lidahnya mulai menjalar menjilati kudukku. Aku merasa bersalah dengan suamiku. “Ohh.. Berkali-kali rambut kemaluan Parjo yang kasar seperti habis dicukur menggaruk-garuk pantatku saat kontolnya melesak ke dalam lubang vaginaku hingga ke pangkalnya. Bagiku lembur lebih baik dibandingkan harus terkena macet di jalan yang tiap hari selalu menghantui Jakarta. Kamu enggak apa-apa kan?” terdengar suara Mas Edy agak khawatir
“Enggak apa-apa kok pah..” jawabku.




















