Aku hampir keluar.. Bokep Montok Kamu siapa ya? katanya sambil tertawa.Ngapain malu, kan lu udah pernah liat jawabku.Waktu itu liatnya nggak jelas, gelap dan sekelebatan, lagian kan udah lama protesnya.Mau liat lebih jelas? Aach.. Gua juga akhirnya berhasil…Akhirnya kami tertidur berpelukan dan telanjang bulat hanya menarik selimut tebal yang ada.Keesokan harinya aku terbangun mendengar teriakan Ratih..Vir.. Terus.. Kepalanya maju mundur mengocok penisku sambil sesekali diputarnya ke kanan ke kiri dan lidahnya bermain main di ujung penisku.Penisku dilepas dari mulutnya, lalu lidahnya menjilati buah zakarku, turun terus ke bawah ke arah pangkal penisku sampai perbatasan dengan anusku sambil tangannya terus mengocok penisku.Ooh.. erangku.Ratih kembali memasukan penisku ke dalam mulutnya lalu mengocok dan dihisapnya kuatkuat sampai akhirnya..Serr.. Malu gua jawabku bercanda.Apa perlu gua bukain kamar satu lagi di Mandarin dia protes. Timbul niat menggoda dia.Gua tinggal di PJ, gua nggak sanggup bayar Mandarin, mahal!Cuma 68 dollar, murah dibanding Jakarta sergahnya.Masih mahal, Gua bayar 35 dollar di PJ jawabku.GAK PERCAYA Ratih mencibir sambil mengeja huruf itu satu persatu.Ntar malem ke Beach




















