Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Bokeb Masih ada esok. Aq dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tdk meninggalkan aq. Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Begini saja daripada repotrepot. Agar kejadian kemarin terulang. Masih ada esok. Ah apa saja. Kring..! Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Lalu ia kembali memijat pangkal pahaku. Bodoh amat. Mbak Iin sudah turun. Kini pindah ke paha sebelah kanan. kataku.Iya ituYa ampun, aq membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas tempat tidur yg putih. ujarku sekenanya.Aq dibimbing ke sebuah ruangan. kataku makin berani.Kemudian aq merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Tunggu apa lagi. Aq hanya main dengan tangan. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka?Pelanpelan suaranya kan bisa Dek, sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian.Aq membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat. Dan kubuka celana pantai. Jari tangan mulai dingin. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Ia sudah membereskan peralatan




















