Didampingi seorang ajudan dan orang yang menjemputku tadi, masuklah bapak pejabat itu, segera kukenali bahwa dia adalah seorang pejabat yang masih aktif pada sebuah departemen yang cukup disegani, namanya sebut saja Om Bony. Bokep Ojol Begitu bernafsunya beliau mengulum hingga tubuhku terdorong ke belakang, terduduk di meja sebelah TV. Seperempat jam berlalu, Om Bony sudah menggeser duduknya di sebelahku, kusandarkan kepalaku di pundaknya, beliau membalas dengan rangkulan dan elusan di rambut. Tak ada sesal sama sekali atas ketidak hadirannya, justru aku bersukur tak harus melayani nafsu si tua itu lagi.Selama melayani beliau beberapa babak, dari siang hingga tengah malam, aku tak pernah mendapat orgasme sekalipun, tapi aku tak kecewa apalagi menyesalinya, toh semua itu bagian dari pekerjaanku. Kuturuti permintaannya, kukenakan setelan Blus merah tanpa lengan dipadu dengan rok hitam yang sedikit di atas lutut, Blazer hitam menutupi bagian atasku ditambah stocking sewarna kulit menghiasi kakiku. Dari pantulan cermin bisa kulihat expresi kepuasannya saat bercinta, beliau selalu menyibakkan rambutku apabila menghalangi wajahku dari cermin.




















