Suka ya?” jawabnya nakal. Nanti Santi susah mijitnya kalo masih pake celana begitu.”Wow, aku kaget. Bokep Korea Jariku mulai leluasa bergerak keluar masuk karena liang itu sudah licin oleh cairan pelumas. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Selesai makan aku pun minum segelas teh hangat yang sudah kupesan sebelumnya.Akhirnya bisa terbayar juga rasa lapar yang sudah melilitku sejak tadi siang. Di dalam mulutnya sudah menunggu lidahnya yang rupanya sudah siap bertarung dengan lidahku. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Dengan serta merta dia pun menjilati jariku. Lalu laju mobil pun mulai kupelankan, dan mataku mulai menyapu ke tepian jalan barangkali ada tempat istirahat atau rumah makan yang nyaman.Kemudian mataku tertuju pada sebuah rumah (kupikir itu rumah makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas dan ditutupi oleh rumput Jepang.




















