Tak ada kata yang bisa kuucapkan, aku hanya terdiam lemas.Keesokan harinya aku balik ke kota M. Bokep Jilbab/Hijab Aku berdiri mengambil minumannya.“Bang, ini minuman kesukaan Abang”.“Oh…, Sayangku (ia dulu selalu memanggilku sayang) kamu masih ingat yach?”, tanpa setahuku ia memelukku dari belakang, jantungku berdetak cepat.“Bang…, bang lepaskan nanti minumannya tumpah, ia mengambil gelas yang aku pegang dan meminumnya sampai habis.“Haus apa suka”, candaku.“Eehh…, ia malah memelukku erat, mengangkat mukaku, dikecupnya keningku, mataku, kemudian bertemu dibibirku yang mulai bergetar, kami saling berpaut. Tak ada kata yang bisa kuucapkan, aku hanya terdiam lemas.Keesokan harinya aku balik ke kota M. Ingin rasanya aku memarahinya tapi aku malah terkejut karena pria itu adalah teman dekatku dulu.“Betulkah ini Reyna?”, tanya. Pukul 8 malam aku kembali ke hotel. Abang antar aku ke changi airport, sebelum aku naik pesawat aku bisikkan, “Bang yang kemarin terjadi itu rahasia kita berdua, yach?”, ia mengangguk sambil mengecup keningku.Itulah kejadian setahun yang lalu, aku coba untuk melupakannya yang bagiku pertama dan terakhir, semoga abangpun di sana demikian.




















