Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai. Kami bertiga rebah di atas ranjang. Sex Bokep “Ayo, cepat. Gambaran celana dalamnya sedikit terlihat.Yang berambut pendek sedikit lebih rendah. Buat aja seperti nggak kenal, ya.”Aku menoleh ke pojok kanan itu. Rasanya tak ada habis-habisnya. Pasti yang lain-lain juga berpakaian seperti itu.Apakah aku akan dilayani keempat wanita itu sekaligus? “Jelas dong”, sahutku. Malah ketagihan nanti. Lampu yang redup membuat suasana semakin indah. Bisa dengar kan? Hati-hati, jangan lupa pulang lho, besok.”Mei dan Yen segera berpakaian dan meninggalkan ruangan. Aku keluar!”Diiringi jeritan kerasnya, tubuh Fenny menggeletar hebat didera rasa nikmat orgasme yang tak terkatakan. Dengan postur tubuh setinggi itu ia lebih layak menjadi peragawati. Fenny mengerang-erang menahan birahinya yang semakin menggila. Begitu berhasil, Kho Ardy akan kukabarkan. Ketika ia tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kemaluanku ke depan dengan cepat dan keras. Siapa sih yang nelpon malam-malam begini? Maunya”, sahut Yen sambil tertawa.Aku menutup telepon sambil tersenyum sendiri. Gimana?”
“Setujuu..!!” sahut Mei, Yen dan Fenny.Aku hanya tersenyum bangga.
>