Aku tidak berpikir macam-macam, jadi aku menyetujuinya saja, tapi aku sempat nanya ke Pak NS kenapa aku harus bikin baju seragam? Bokep Colmek Tapi di luar dugaan ku ia berkata, “Sas tolong buka baju kamu!”. Aku merasa kerasan untuk menyelesaikan PKL ku di sana. Dia terus mempermainkan payudaraku sambil ia merayuku bahwa aku akan tetap menjadi sekretaris tetapnya dan apa yang dikukannya adalah untuk melancarkan tugasku selanjutnya. Interview berjalan lancar dan aku segera dapat melakukan PKL-ku hari itu juga. Dia mendekatiku, membuka lebar-lebar pahaku sehingga dia dapat melihat lubang vaginaku yang masih murni dan berwarna kemerahan. Interview berjalan lancar dan aku segera dapat melakukan PKL-ku hari itu juga. Dia terus mempermainkan payudaraku sambil ia merayuku bahwa aku akan tetap menjadi sekretaris tetapnya dan apa yang dikukannya adalah untuk melancarkan tugasku selanjutnya. Pembimbingku di tempat aku PKL bernama Bapak NS. Dia menatapku seperti menelanjangi diriku, aku tertunduk malu. Pertama ia mengukur lebar pundakku, lalu ia beralih mengukur pinggangku, kemudian ia mengukur panjang rokku dengan mngukur pahaku, setelah itu selesai.










