Kusebutkan nomornya pada si Besar ini. “Semua cewe di sana tadi service-nya memang begini ya?” tanyaku membuka kebisuan. Film Porno Akhirnya keputusanku bulat, pilih Si Kemben. Mulutku langsung menuju belahan buah dadanya. “Pake kondom ya Mas.”
Maksudku juga begitu. Semuanya menggiurkan.“Yang mana, Mas?” tanya pengawalku Si Serba Besar ini. Bulat indah, tak ada tanda-tanda turun walaupun sudah tentu sering dijamah orang. Oh ya, ada lagi yang perlu Aku ceritakan. Membatasi gerakanku. Kaca nako yang dilapisi “glass film” gelap memungkinkan Aku melihat bebas ke ruangan besar itu tanpa dilihat penghuninya. Lalu menyambar handuk dan ke kamar mandi. Aku berbalik. Rasanya Aku tak menemukan “calon” lain sebaik Si Dada montok. Tak apalah, ini kan kedatangan pertama, hitung-hitung “belajar”. Bukannya kecil sih, masih punya belahan. “Mau keluar ya?” komentarnya.




















