Batang kemaluan saya yang tegang
mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Dan saat rabaan saya yang
berikutnya hampir mencapai daerah selangkangannya…, tiba-tiba, “Ben,
di tempat tidur aja yuk..! Bokep STW Sambil memandanginya, dalam hati saya berkata, “Akhirnya
saya bisa juga ngelampiasin nafsu yang saya pendam selama ini”. Rasanya agak bangga juga
saya mulai bisa menyentuh bagian tubuhnya yang agak sensitif. Akhirnya
saya sampai pada posisi paling dalam, lalu perlahan saya tarik lagi. Sedang
bibir kami masih saling berpagutan mesra dalam keadaan mata masih
terpejam. Wow, betapa nikmatnya
hingga menyentuh sumsum. Masih sempit, tapi remasan
liangnya membuat saya makin penasaran dan ketagihan. Wow, betapa nikmatnya
hingga menyentuh sumsum. Sesampainya di pinggir
ranjang, Susan berbalik dan mengisyaratkan agar saya tetap berdiri dan
kemudian Susan duduk di sisi ranjangnya. Tangan saya yang tadi
memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya
saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Susan.




















