Pemandangan di dalam ruang kerja Kevin itu membat birahiku segera memuncak. Bokepindo Aku melangkah perlahan ke kamar tidur, sedangkan Blakci terus mengikutiku sambil men jilati pahaku. Arini sendiri matanya terpejam dan mengangkangkan kakinya sambil tiduran. “ Ini loh Rin… titipannya Mas Fahri, Kaset Porno… ”, ucapku sekenanya. Tetapi aku terjaga sekitar pukul 12 malam, biasa, kebelet pipis. Kupikir, pastilah Arini merasakan kenikmatan luar biasa dari penis Sanam. Lalu aku sedikit tersentak ketika melihat bayangan di ruang kerja Kevin. Pada hari pertama berjalan seperti biasa, dan aku merasa senang karena Kevin suami Arini kolektor hewan langka. Kulihat dia telentang di Sofa, sementara Sanam menggenjotnya dari atas,
“ Oughhh… Ssssshhh… Teruuss, Sanam sayang… nikmat sekali… Aghhhhh… ”, desah Arini. ayoo Sanam..! ”, tanya Arini saat aku membuka koran bungkusan kaset dvd itu. Aku ingin marah, tetapi saat itu aku merasa kenikmatan tersendiri dari lidah Simon. Aku duduk di tepi ranjang dengan kaki ternganga lebar, dan kubiar Simon kini menjilati kewanitaanku dengan leluasa,
“ Lakukanlah Simon… aku milikmu sayang..!
