” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Bokep Hot Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga
>