Cenit bersandar di dinding, gadis itu duduk sambil memeluk kedua lututnya. Bokep Hot Diam-diam kerhatikan tubuh gadis itu dari belakang ketika berlalu. Nafasnya terengah-engah, buah dada Cenit yang putih itu nampak naik turun dengan cepat. Memeknya menyempit dan srrr.. Secara naluriah aku menyelusuri tubuh sintal Cenit.Mulai dari leher, terus ke punggung, meremas daging hangat di pinggul terus ke bagian bawah. Merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.“Enak sekali, Kakeigh oh…!”Berbarengan dengan itu akan pun mencapai puncak. Emmghhh”Aku bergerak maju mundur dan menekan-nekan, sekujur batang kemaluanku rasanya seperti dicengkram. Ia mengusap wajahku yang bergelimang cairan vaginanya. Dia sungguh menikmatinya gesekan-gesekan itu, aku juga. Gadis itu mengambil baju, mengusapkannya di wajah yang penuh cairan mani. Kemudian perlahan berkumpul dan akhirnya menitik ke lantai. Cenit mengangguk pasti.“Kami lihat apa yang kalian lakukan, Rinay pun lihat kita tadi kami bertiga bersahabat, resminya kamu memang milik aku tapi.. Dengan kedua jari telunjuk ku buka celah itu lebih lebar… Klentitnya menyembul nampak berkedut karena rangsangan nikmat tidak terkira.Berkali-kali ia berkedut setiap denyutan dibarengi dengan nafas dan rintih




















