Aku menangis tersedu-sedu karena saking takutnya dibunuh.“Tapi gak sekarang… saya tidak ingin terburu-buru, hehe…” Dia lalu bangkit, kemudian menancapkan flash disk pada tv yang ada di atas meja. Bokeb Takut tapi horni.“Pak… Mita disuruh ngebunuh lagi ya? Mungkin di gudang atau bekas pabrik. Aku terus menjerit-jerit kenikmatan. Mataku memejam menahan ransangan. Dia membawa makanan lagi untukku. SIAPAPUN TOLONG AKU… AKU” Dengan suara serak ketakutan aku mencoba teriak sekencang mungkin berharap ada yang mendengar. Sedangkan Pak Jun kemudian memasukkan sebuah selang ke dalam mulutku.Aku dicekoki berliter-liter air yang tidak habis-habisanya dari selang sampai aku muntah-muntah. Dia mengatakan kalau itu bentuk pemujaan terhadap tubuh wanita. Dia lalu mengarahkan pisau itu padaku. Aku ingin menunjukkan kalau aku menikmati siksaan yang mereka berikan.Akhirnya aku merasa lega. Tanganku terikat lagi, mulutku juga sudah dilakban lagi.
