ahhhh… tonnhh…” serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu.“Sekarang waktunya Nin.”Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. Bokep HD uhh…” dia memukul dadaku keras sekali.Tangisnya makin menjadi. Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Beragam ekspresi ada di sana. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.“Silakan menjerit… ini ruangan kedap suara… ayo… menjeritlah…”, ejekku kesenangan.Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam.“Oke.. pegang.. Kugentong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. salahku?” dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh.“Salahmu adalah… kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar…”Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kunyalakan TV channel yang memutar film-film biru.
