“ranti?”, kubaca KTPnya.“Ya sudah, pendidikan lebih penting, nanti saja mbak sempat baru bayar…”, kataku sambil menyimpan KTP dan nomor hp nya ke dalam lacu meja.Setelah selesai mengganti ban dalamnya, akhirnya ranti pamit dan tak lupa mengucapkan terima kasih. “Apes deh…”, kataku.Tidak apalah pikirku, anggap saja buang sial, aku bayarkan dengan uangku terlebih dahulu. Bokep Tobrut Perlu perjuangan perlahan-lahan, aku akhirnya mulai membuka bra yang menutupi dada ranti. “Diingat tuh, tar bangkrut kita kalau dihutangin terus…”, kata Syamsul menyindirku. ‘Saya byk kerjaan’ kesal ku balas sms nya yang menurutku sedikit mempermainkanku. Pikiranku mulai resah, aku bertanya kepada ranti melalui sms, ia pun jujur padaku, orang tua nya ingin yang terbaik untuk ranti. Anti mengikuti irama pompaanku, bahkan tangannya langsung memeluk erat tubuhku seolah tidak ingin aku melepaskannya.Kulumat bibirnya yang seksi itu lalu terus kubisikkan
“I love you…” hingga Anti benar-benar terlarut dalam percintaan kami.
