2 orang pula-, batinku.Aku tersontak kaget dan menutupi susu dan anakku yang masih menyusu dengan handuk.“Permisi ibu, kami berdua yang akan memijat ibu. Bokep Colmek Ternyata itu milik si pirang. Ibu boleh pulang.”Aku kembali ragu. Sungguh nikmat.Si rambut hitam masih di kakiku. Ibu boleh pulang.”Aku kembali ragu. Tepatnya mengerjaiku. Aku biarkan saja, agar ia lebih leluasa memijat punggungku. Ia berbicara ramah sekali.“Iya, permisi. Aku mendesah tanpa henti ketika ia memainkan susuku. Ini nanti biar suami ibu nempel dengan ibu.”, kata si pirang.Belum aku membalas omongannya, penisnya sudah masuk ke mulutku. Tangan si rambut hitam lebih nakal lagi. Agar ia nanti tidak rewel.“Permisi, sudah siap ibu?”Loh kok ada laki-laki bisa masuk? Namun bikini ini cukup menyiksaku. Si rambut hitam sungguh lihai mengerjai vaginaku.











