Tubuhku naik-turun semakin kencang hingga akhirnya…
“Hmmmmhhhh….” Kedua tanganku menutup mulut yang menjerit saat tubuhku seperti kejang-kejang beberapa kali lalu ambruk di dadanya. “Kamu cantik sekali sayang…” katanya sambil meremas payudaraku.“Aaahhhnngg…” Aku tak tahan lagi. Bokep Barat Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi aku menginginkan lebih. Mungkin karena di dalam hati aku takut dia akan menggunakan ikat pinggang itu untuk mencambuk pantatku dan main kasar. Dia pun tidak mengirimkan pesan apa-apa lagi hingga shift kerjaku berakhir jam 6 sore….“Belum pulang, bu dokter?” seniorku menegur aku yang sedang melamun memandang ke luar jendela, ke arah cafe tempat dia berada.“Eh, iya sebentar lagi Dok,” jawabku sambil memasukkan perlengkapan makeup ke dalam tas.“Tumben kamu dandan cantik banget sore ini? Aku belum pernah bertemu dengannya karena selama ini hanya ngobrol lewat Facebook Messenger saja. Mereka menghargai keinginanku untuk menjaga kesucianku yang ingin kupersembahkan kepada lelaki yang berhak, yakni suamiku kelak.Penis itu masih setengah menancap di vaginaku saat dia memutuskan untuk menariknya.




















